kurasa keteduhan
ketika petir saling berbantahan
ketika titik air menghentak bumi bergantian
katakan,
bila dunia di balik kacamata memburam
hanya kau yang kurasakan
pergi ke tanah tinggi
bawa anyelir yg terkubur dalam hati
berlayar ke laut mati
jiwaku tenggelam bersama mimpi
kenapa kau datang, hujan
perlahan hingga aku marah pada lautan
pergi untuk bertahan
diam pun untuk bertahan
kulihat unggas laut tak lagi hiasi dinding langit
kulihat gunung gunung tak lagi menyentuh atap langit
hilang pelan
kurasa keteduhan
dan kurasakan hujan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment