Baca sajak sebelumnya, 'Buah hati (kesandung mendung bag.1)'
Bocah berulah datang menodong
Tagih janji bapak yg tidur di siang bolong
Minta mainan seperti punya anak tetangga
Mengamuk karena bosan bermain ular tangga
Bocah menangis bersembunyi di bawah kolong
Terisak tak mengerti kenapa bapak berbohong
Minta mainan baru sejak hari rabu
Merengek karena bosan bermain bambu
Nak, sini nak! bapak punya cerita
Kisah tentang si kaya dan ‘siapa kita’
Jangan di kolong jangan rusak dinding bata
Sudah, sudah! kau hapuslah itu air mata
Kau tau kenapa orang bisa kaya?
Karena mereka buaya!
Karena mereka pencuri!
Kau tau kenapa mereka tak punya harga diri.
Kau tau kenapa orang, ‘seperti kita’?
Karena tak punya cukup pelita!
Karena tak punya cukup kesempatan!
Kau tau kenapa kita susah membeli mainan.
Kita ini orang miskin
Selalu hidup seperti lilin
Lalu menunggu redup ditiup angin
Esok nanti
Jadilah pencuri yang tak punya hati
Lebih baik tak punya harga diri daripada mati
Kau lelaki
Bersahabatlah dengan maki
Kau simpan permata, dibeli dengan daki
Kau lelaki
Berilah orang segelas susu pakai baki
Kau teguk lautan, muntahkan satu seloki
Esok nanti….
Jadilah kau buaya,
Dan jauhi mara bahaya
Jadilah kau hewan,
Dan berlagak seperti pahlawan
Jadilah kau penjilat,
Jangan akui kau seekor ‘lalat’
Jadilah kau penipu,
Jangan akui kau seorang ‘tukang sapu’
Menjadi pencuri
Untuk anak isteri
Esok nanti
Semoga kita tak lagi lagi sakit hati
(Bersambung lagi ya….)
Wizurai,
3 comments:
blog ni best la
bagus sekali blog nya mamapir ke tempatku yahhh
:"> Salam kenal mbakkk
Post a Comment