Tak kenal diri ketika angkara
Tertunduk malu kubaca aksara
Keluh kesah dan dendam bergelora
Kutimang gelisah di tumpukan lara
‘Membara’
Berilah lantunan walau nada resah
Biar tersenyum hati yang marah
Bagai bola api di langit berwarna merah
Siap menghujam kencang menumbuk tanah
‘Amarah’
Aku ingin memecah semesta
Padamkan matahari sampai jiwa gelap gulita
Hentakan kaki sampai gunung gunung rata
Miliki bintang timur sampai mataku buta
‘Meminta’
Cengkram dadaku!
Akan kuamuk semesta di setiap penjuru
Padamkan marahku!
Akan kuamuk semesta lintasi waktu
Dinginkan hatiku!
Akan kurobek langit yang masih biru
Blarrrr!!!
Kuhantam dinding galaksi sampai ‘bergetar’
Tak perduli batu batu jagat hujani kepala
Tak perduli pula apa kata maki sang kala
Byurrr!!!
Melompat ke tengah samudra sampai ‘tercebur’
Menyelam ke batas mengubur jiwa yang kalap
Dalam, dalam, aku ingin dasar yang paling gelap
Marah pada diri sendiri
Lalu kuluapkan pada dunia
Biarkan aku di batas, sendiri
Lalu kulupakan saja semua
=======================================================
hahah..lagi kesel sama diri sendiri, akhirnya muncul ide untuk bikin puisi hiperbola di atas......selamat membaca dan mengapresiasi.
hatur nuhun,
wizurai
GO AMUCK
Posted:
Thursday, March 13, 2008 |
Ditulis oleh
saha
|
Labels:
Puisi (pelarian)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment