Perih berdarah
Tajam gelisah
Bagai meneguk arak
Memaksa jantung berhenti berdetak
Jiwaku melayang
Hatiku mengeras seperti karang
Nadi-nadiku terputus
Meminta tumbal hati-hati yg haus
Nuraniku berkarat
Hari demi hari kebenaran terasa berat
Akalku berpesan
Pada raga yang kini dihuni setan
Mataku menangis
Rasakan kelakuan dunia sakit seperti teriris
Aku lebih baik mati
Daripada melihat dunia ini mati
Palsu kelakuan dunia (aku dan pancaroba)
Posted:
Sunday, January 20, 2008 |
Ditulis oleh
saha
|
Labels:
Puisi (pelarian)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment